Jumat, 27 Maret 2020

Studi Hadits

MAKALAH
STUDY HADIST
HADIST, SUNNAH, KHOBAR, ATSAR


Dosen Pembimbing : Khoirul Ulum, S.Th.I,M.S.I

DisusunOleh :
ABIDATUL ROHMAH
AGUS TRIANI
AINUL QOMARIYAH
ALFIYATUL HASANAH

PROGRAM MENEJMEN PENDIDIKAN ISLAM
STAI AT – TAQWA BONDOWOSO
TAHUN AJARAN 2017-2018


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya MAKALAH STUDI HADIST tentang Pengertian, substansi dan perbedaan hadist, sunnah, khobar dan atsar. Dengan adanya Makalah ini kita dapat mengetahui apa itu pengertian, apa itu subtansi dan apa itu perbedaan antara hadist, sunnah, khobar dan atsar.
Penulisan makalah ini untuk memenuhi salah  satu  tugas mata pelajaran STUDI HADIST.
Dalam penulisan  makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Serta kami mengucapkan banyak terimakasih untuk pihak yang telah membantu kami, dan terimakasih kepada Ustad mata kuliah Pengantar Studi Islam yakni Ust. Khoirul Ulum,S.Th.I,M.S.I yang telah memberi materi ini. Oleh sebab itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaannya makalah ini, dan juga Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan para penggunanya.

Bondowoso,05 April 2018


Penyusun


DAFTAR ISI

BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Masalah 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Hadits, sunnah, khobar dan atsar 3
1. Pengertian Hadits 3
2. Pengertian Sunnah 6
3. Pengertian Khobar 7
4. Pengertian atsar 8
B. Subtansi  Hadist dan Atsar 9
1. Bayan At-Ta’kid 9
2. Bayan al-Tafsir 9
3. Bayan al-Tasyri’ 10
C. Perbedaan, Hadits, Sunnah, Khobar, Dan Atsar 11
BAB III 13
PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 15




BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di era modern ini sudah tak banyak lagi dari para pemuda pemudi yang mengenyam pendidikan islam,karena di anggapnya ilmu tentang pendidikan islam sangatlah tidak sejalan dengan perkembangan tekhnologi yang sudah berkembang pesat pada saat ini, sehingga banyaklah kesalah pahaman dalam memahami dan memaknai tentang kehidupan sehari-harinya yang kebenarannya bahwa Nabi kita Nabi Muhammad sudah mencontohkannya.
Dengan permasalahan yang ada ini banyaklah dari kalangan masyarkat yang berdalih tentang dalil bid’ah pada sesuatu yang baru dan berakibatkan pada saling menyalahkan antar sesama muslimnya.
Yang banyak dikenal oleh khalayak umum pada saat ini adalah bahwasanya pedoman muslim adalah Al-Qur’an dan Hadist, akan tetapi jauh dari itu masih banyak perbuatan-perbuatua nabi yang tidak termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadist itu sendiri yaitu sunnah, khobar dan atsar
Maka atas permasalahan yang ada pada saat ini kami membuat makalah ini agar tak ada lagi tindakan saling menyalahkan antar muslim yang satu dengan muslim yang lainnya


Rumusan Masalah
Apa Pengertian hadist, sunnah, khobar dan atsar?
Apa Subtansi hadist dan astsar?
Apa Perbedaan antara Hadist,Sunnah, Khobar dan Atsar?
Tujuan Masalah
Untuk Mengetahui Apa Pengertian hadist, sunnah, khobar dan atsar
Untuk Mengetahui Apa Subtansi hadist dan astsar
Untuk Mengetahui Apa Perbedaan antara Hadist,Sunnah, Khobar dan Atsar



BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Hadits, sunnah, khobar dan atsar
Pengertian Hadits
secara etimologi
Menurut Ibn Manzhur, kata’Hadis’berasal dari bahasa arab,yaitu Al-Hadits, jamaknya Al-Ahadits, Al-Haditsam, dan Al-Hudtsam.Secara etimologis, kata ini memiliki banyak arti,diantaranya Al-Jadid(yang baru) lawan dari Al-Qodim(yang lama), dan Al-Khobar, yanf berarti kabar atau berita. (Muhammad Ibn Mukaram Ibn Manzhur.Lisan Al-Arab.Juz II. 1992.hlm. 131)
Disamping pengertian tersebut, M.M.Azami mendefinisikan bahwa kata ‘hadis’(Arab:Al-Hadits), secara etimologi(lughawiyah),berarti ‘komunikasi’, ‘kisah’, ‘percakapan’:relegius atau secular, historis atau kon tenporer.
Dlam Al-Qur’an, kata hadits ini digunakan sebanyak 23 kali.
Berikut ini beberapa contohnya:
Komunikasi religious: risalah atau Al-Qur’an.Allah SWT. Berfirman:
الله نزل احسن الحديث كتبا....(الزمر:23)
Allah Ta’ala menurunkan secara bertahap hadis( risalah) yang paling baik dalam bentuk kitab.(Q.S.Az-Zumar [39]:23)3
Firman-nya lagi:
فزرني ومن يكذب بهذااالحديث.....(القلم:44)
Maka serahkanlah (Ya Muhammad) kepada-ku (urusan) orang-oarang yang mendustakan hadis (Al-Qur’an) ini.(Q.S. Al-Qalam [68]:44)
Kisah tentang suatau watak sekular atau umum.Allah SWT. Berfirman:
واذارايت الذين يخوضون في ايتنا فأعرض عنهم حتى يخوضوافي حديث غيره......(الأنعام:68)
Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolokan ayat-ayat kami,tinggalkanlah mereka sehingga membicarakn hadits(perkataan yang lain) .(Q.S Al-an’am :68)
Kisah historis.
وهل اتْك حديث موسى (طه:9)
Apakah telah sampai kepadamu hadits(kisah )Musa? (Q.S. Thaha:9)
Kisah kontemporer atau percakapan
واذاسرالنبي الى بعض ازواجه حديثا....(التحريم:3)
Ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada seorang dari istri-istrinya suatu hadits (kisah). (Q.S At-Tahrim :3)
Dari ayat-ayat tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa kata hadits telah digunakan dalam A-Qur’an dalam arti ‘kisah’,’komunikasi’,atau’risalah’,religious maupun secular,dari suatu masa lampau ataupun masa kini.
Pengertian hadits secara terminology
Secara terminologis, para ulama, baik muhaditsin, fuqaha, ataupu  ulama ushul, merumuskan pengertian hadits secara berbeda-beda. Perbedaan pandangan tersebut lebih disebabkan oleh terbatas dan luasnya objek tinjauan masing-masing, yang tentu saja mengandung kecenderungan pada aliran ilmu yang didalaminya.
Ulama hadis mendefinisikan hadits sebagai berikut:
كل ماأثرعن النبي صلى الله عليه وسلم من قول أو فعل أوتقريرأوصفة خلقية أوخلقية.
Segala sesuatu yang diberitakan dari Nabi SAW, baik berupa sabda, perbuatan, taqrir, sifat-sifat maupun hal ihwal Nabi.
Adapun menurut istilah ahli usul fiqh, hadist adalah:
كل ما صدرعن النبي صلى الله عليه وسلم غيرالقرآن الكريم من قول آوفعل أو تقرير مما يصلح آن يكون دليلا لحكم شرعي.
Hadist adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi SAW,selain Al-Quran al karim, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun taqrir nabi yang bersangkut paut dengan hukum syara’.
Adapun menurut istilah para fuqaha, hadist adalah:
كل ما ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم ولم يكن من باب الفرض ولا الواجب.
Segala sesuatu yang di tetapkan nabi SAW. Yang tidak bersangkut-paut dengan masalah-masalah fardlu atau wajib.
Perbedaan pandangan tersebut kemudian melahirkan dua macam pengertian hadist, yakni pengertian terbatas dan pengertian luas. pengertian hadist secara terbatas, sebagaimana di kemukakan oleh jumhur al muhaditsin, adalah:
ماأضيف النبي صلى الله عليه وسلم قولا أوفعلا أو تقريراأونحوها.
Sesuatu yang dinisbatkan kepada Nabi SAW. Baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir) dan sebagainya.
Dengan demikian, menurut ulama’ hadist, esensi hadist adalah segala berita yang berkenaan dengan sabda,perbuatan, taqrir, dan hal ihkwal Nabi SAW.  Yang dimaksud hal ikhwal adalah segala sifat dan keadaan pribadi Nabi SAW.
Adapun pengertian hadist secara luas, sebagaiman di katakana Muhammad Mahfudz At-Tirmidzi, adalah:
ان الحديث لا يختص بالمر فوع اليخه صلى الله عليه وسلم بل جأباءطلا قه أيضا للموقوف (وهوما أضيف الى الصحابي من قول أو نحوه) والمقطوع (وهو ما أضيف للتا بعي كذالك).
Sesunguhnya hadist bukan hanya yang di marfu’kan kepada Nabi Muhammad SAW., melainkan dapat pula di sebutkan pada yang mauquf (di nisbatkan pada perkataan dan sebagainya dari sahabat) dan maqthu’ (di nisbatkan pada perkataan dan sebagainya dari tabi’in).
Hal ini jelas bahwa para ulama beragam dalam mendefinisikan hadist karena mereka berbeda dalam meninjau objek hadist itu sendiri.
Pengertian Sunnah
Secara etimologi
Dalam khazanah ilmu hadist, istilah hadist sering di sebut juga dengan istilah sunnah,khobar,atsar.
Menurut bahasa sunnah adalah:
الطريقة محمودة كانت أومذمومة.
Jalan yang dilalui, baik atau tercela.
Seperti sabda nabi Muhammad saw:
من سن فى الاءسلا م سنة حسنة فله أجرها وأجرمن عمل بهابعده من غيرأن ينقص من أجورهم شيء.و من سن فى الاءسلا م سنةسيءة كان عليه وءرهاووءرمن عمل بهامن بعده من غيرأن ينقص من أوءارهم شيء .(رواه مسلم)
Barang siapa merintis dalam islam suatu jalan yang baik, ia memperoleh pahala jalan baik itu dan pahala orang yang melakukannya sesudah dirinya, tanpa mengurangi sedikit pun pahala mereka. Dan barang siapa merintis dalam islam suatu jalan yang buruk, ia akan menerima dosa jalan buruk itu dan dosa orang yang mengerjakannya sesudah dirinya, tanpa mengurangi sedikit pun dosa mereka. (H.R.Muslim)
Dan sabda Nabi SAW:
لتتبعن سنن من قبلكم شبرا بشبر وذ راعا بذ راع حتى لو سلكو احجر ضب لسلكتموه.(رواه البخارى و مسلم)
Sungguh kamu akan mengikuti sunnah-sunnah(perjalanan-perjalanan) orang yang sebelummu sejengkal demi sejengkal,sehasta demi sehasta, sehingga sekirannya mereka memasuki sarang dhab(serupa biawak) sungguh kamu memasuki juga.((H.R.Bukhari dan Muslim)
Dari kedua hadits tersebut,kita bisa mengetahui bahwa kata “sunnah” sebagaimana juga menurut ahli bahasa berarti jalan.
Secara terminologi
pengertian sunnah menurut istilah,seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Ajaj Al-Khathib,
ما أ ثر عن النبى صلى الله عليه و سلم من قول أوفعل أو تقرير أوصفة خلقية أو سيرة سواء كان قبل البعثة أوبعد ها.
Segala yang di nukilkan dari Nabi SAW., baik berupa perkataan , perbuatan, taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalan hidup, baik sebelum Nabi di angkat jadi rasul atau sesudahnya.
Dari sudut terminology,para ahli hadis tidak membedakan antara hadis dan sunnah.Menurut mereka,hadis atau sunnah adalah hal-hal yang berasal dari Nabi Muhammad SAW.,baik berupa perkataan,perbuatan,penetapan maupun sifat beliau,dan sifat ini,baik berupa sifat-sifat fisik,moral maupun perilaku,sebelum beliaumenjadi nabi maupun sesudahnya.
Sunnah pada dasarnya sama dengan hadits, namun dapat di bedakan dalam pemaknaannya,seperti yang di ungkapkan oleh M.M.Azami bahwa sunnah berarti model kehidupan Nabi SAW., sedangkan hadits adalah periwayatan dari model kehidupan Nabi SAW.tersebut.
Pengertian Khobar
Secara etimologi
Secara bahasa, khabar artinya warta batau berita yang disampaikan dari seseorang  kepada orang lain. Khabar menurut istilah ahli hadist adalah,
 ماأضيف إلى النبي صلى الله عليه وسلم أو غيره
Segala sesuatu yang disandarkan atau berasal dari  Nabi SAW, atau dari yang selain Nabi SAW.


Secara terminologi
Maksudnya bahwa khabar itu cakupannya lebih luas dibandingdengan hadis.khabar mencakup segala sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad SAW. Dan selain Nabi,seperti perkataan sahabat dan tabii,sedangkan hadis hanya segala sesuatu  yang disandarkan kepada  Nabi SAW, baik perkataan, perbuatan, maupun taqrir (ketetapan) beliau
Pengertian atsar
Secara etimologi
Dari segi bahasa, atsar berate bekas sesuatu atau sisa sesuatu. Menurut kebanyakan ulama,atsar mempunyai pengertian yang sama denan khabar dan hadis,namun menurut sebagian ulama la8innya atsar cakupannya lebih umum dibanding dengan khabar.
Secara terminologi
Para fuqaha  memakai istilah atsar  untuk perkataan-perkatan ulama salaf, sahabat, tabii dan lain-lain.
Dari pengertian tentang hadis,sunnah, khabar, dan atsar sebagaimana diuraikan diatas, menurut jumhur ulama ahli hadis,dapat dipergunakan untuk maksudn yang sama yaitu bahwa hadis disebut juga dengan sunnah,khabar,ataun atsar.begitu pula,sunnah dapat disebut dengan hadis, khabar,atau atsar.oleh karena itu, hadis mutawatir dapat juga disebut dengan sunnah mutawatir atau khabar mutawatir. Begitu juga hadis sahih dapat disebut denan sunnah sahih, khabar sahih,dan atsar sahih
Subtansi  Hadist dan Atsar
Bayan At-Ta’kid
Hadist berfungsi sebagai penguat hukum yang sudah ada di dalam Al-Quran.Contoh :
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam:
«لَا تَصُومُوا حَتَّى تَرَوُا الْهِلَالَ، وَلَا تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ، فَإِنْ أُغْمِيَ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ» و في رواية: فَإِنْ أُغْمِيَ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ ثَلَاثِينَ»
“Jangan kalian berpuasa sampai kalian melihat hilal, dan jangan berbuka sampai melihatnya lagi, jika bulan tersebut tertutup awan, maka sempurnakan bulan tersebut sampai tiga-puluh.” (HR. Bukhari).
Hadist ini menguatkan ayat al-Quran :
فمن شحدمنكم الشحرفليصمه
“Barang siapa yang menyaksikan bulan maka berpuasalah.” (Q.S. Al- Baqarah : 185).
Bayan al-Tafsir
Hadist sebagai pemerinci hal-hal yang disebut secara mujmal (umum) di dalam Al-Quran, contoh :
Sabda Rosulullah
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
“ Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” HR. Bukhori Muslim.

Hadist yang menyerukan perintah, agar umat Rasulullah mendirikan shalat sebagaimana beliau shalat, merinci ayat al-Quran :
Ayat Al-Quran
وأقيمواالصلوةوءاتواالزكوةواركعوامع الركعين 
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.” (Q.S. Al-Baqarah : 43)



Bayan al-Tasyri’
Hadist berfungsi untuk menetapkan dan membentuk hukum yang tidak terdapat di dalam Al-Quran. Contoh : Larangan berpoligami bagi seseorang terhadap seorang wanita dengan bibinya.
Sabda Rosulullah

                        لاَ يُجْمَعُ بَيْنَ المَرْأَةِ وَعَمَّتِهَا، وَلاَ بَيْنَ المَرْأَةِ وَخَالَتِهَا
“Tidak boleh menggabungkan antara seorang wanita dengan bibinya, baik bibi dari ayah maupun dari ibu (dalam satu ikatan pernikahan yang sama).” (HR. Bukhari).[14]
Perbedaan, Hadits, Sunnah, Khobar, Dan Atsar
Para ulama juga membedakan antara hadits, sunnah, khabar dan atsar sebagai berikut:
Hadits dan sunnah: hadits terbatas pada perkataan, perbuatan, taqrir yang bersumber pada Nabi SAW, sedangkan sunnah segala yang bersumber dari Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, takrir, tabiat, budi pekerti atau perjalanan hidupnya, baik sebelum di angkat menjadi rasul maupun sesudahnya.
Hadits dan khabar: sebagian ulama hadits berpendapat bahwa khabar sebagai suatu yang berasal atau disandarkan kepada selain nabi SAW., hadits sebagai sesuatu yang berasal atau disandarkan pada Nabi SAW.
Hadits dan atsar: jumhur ulama berpendapat bahwa atsar sama artinya dengan khabar dan hadits. Ada juga ulama yang berpendapat bahwa atsar sama dengan khabar, yaitu sesuatu yang disandarkan pada Nabi SAW, sahabat dan tabi’in.
Perbedaan Hadist, Sunnah, Khabar, dan Atsar dapat di lebih mudah di mengerti dalam tabel berikut ini:






Hadis dan Sinonimnya
Sandaran
Aspek dan Spesifikasi
Sifatnya

Hadis
Nabi
Perkataan (qawli)
Perbuatan (fi’li)
Persetujuan (taqriri)
Lebih khusus dan sekalipun dilakukan sekali

Sunnah
Nabi dan para sahabat
Perbuatan (fi’li)
Menjadi tradisi

Khabar
Nabi dan selainnya
Perkataan (qawli)
Perbuatan (fi’li)
Lebih umum

Atsar
Sahabat dan tabi’in
Perkataan (qawli)
Perbuatan (fi’li)
Umum





BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hadist adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi SAW,selain Al-Quran al karim, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun taqrir nabi yang bersangkut paut dengan hukum syara’.
sunnah berarti model kehidupan Nabi SAW., sedangkan hadits adalah periwayatan dari model kehidupan Nabi SAW.tersebut.
cakupan khobar lebih luas, Maksudnya bahwa khabar itu cakupannya lebih luas dibanding dengan hadis.khabar mencakup segala sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad SAW. Dan selain Nabi,seperti perkataan sahabat dan tabiin
Para fuqaha  memakai istilah atsar  untuk perkataan-perkatan ulama salaf, sahabat, tabii dan lain-lain.
Hadits dan sunnah: hadits terbatas pada perkataan, perbuatan, taqrir yang bersumber pada Nabi SAW, sedangkan sunnah segala yang bersumber dari Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, takrir, tabiat, budi pekerti atau perjalanan hidupnya, baik sebelum di angkat menjadi rasul maupun sesudahnya.
Hadits dan khabar: sebagian ulama hadits berpendapat bahwa khabar sebagai suatu yang berasal atau disandarkan kepada selain nabi SAW., hadits sebagai sesuatu yang berasal atau disandarkan pada Nabi SAW.
Hadits dan atsar: jumhur ulama berpendapat bahwa atsar sama artinya dengan khabar dan hadits. Ada juga ulama yang berpendapat bahwa atsar sama dengan khabar, yaitu sesuatu yang disandarkan pada Nabi SAW, sahabat dan tabi’in.
Saran
setelah kita mengetahui tentang hakikat Hadist, Sunnah, Khobar dan Atsar selayaknya jangan ada lagi kontrafersi antar umat yang satu agama yang dimaksud disini adalah agama islam, sehingga kita dapat bahu membahu satu sama lain guna melancarkan dan mengkokohkan syari’at yang sudah di perintah dan di contohkan.


DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Mustofa.2012.Ilmu Hadist.Bandung:Cv Pustaka Setia
Majid, Abdul.2009.Ulumul Hadist.Jakarta:Amzah
Soetari,Endang.2000. Ilmu Hadist Kajian Riwayah Dan Dirayah.Bandung:Amal Bakti Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem Imformasi Manajemen Pendidikan

Makalah  IMPLEMENTASI  SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Dosen Pembimbing :...