MAKALAH
MICROLEADING
PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI
DOSEN PEMBIMBING: WAFI ALI HAJJAJ, S.Pd.I, M.Pd.I
NAMA KELOMPOK:
ABIDATUL ROHMAH
AGUS TRIANI
AINUL QOMARIAH
ALFYATUL HASANAH
ANISATUL JANNAH
ARIS LU’LU’IN NISA
AYU APRILIANA
DEVA SETIAWATI
DEWI LUTFIYAH ANDRIYANI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AT-TAQWA BONDOWOSO
TAHUN AJARAN 2019-2020
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Puji syukur ilahirobbi atas berkat rahmat dan hidayahNYA sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah guna menuntaskan tugas Microleading dengan tepat atas waktu yang telah di tentukan.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada keharibaan junjungan kita nabi Muhammad SAW,karena berkat perjuangannya kita dapat merasakan nikmatnya hidup di tengah-tengah banyaknya ilmu pengetahuan.
Makalah yang berjudul Pengambilan Keputusan Untuk Mengefektifkan Organisasi ini merupakan sebuah makalah yang dibuat untuk memenuhi sebuah tanggung jawab yang telah di amanahi oleh dosen kami yaitu: WAFI ALI HAJJAJ S.Pd.I,M.Pd.I dan untuk beliau ucapan terimakasih yang tiada tara karena telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini hinga selesai.
Makalah ini hanyalah sebuah tulisan yang jauh dari kata kesempurnaan sehingga sangat di harapkan partisipasi semua pembaca untuk memberi kritikan yang dapat membangun kami semua dalam pembutan makalah.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I 1
PENDAHULUUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Masalah 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Organisasi 3
B. Pengambilan Keputusan 3
C. Jenis-Jenis dan Fungsi Keputusan 7
D. Pengambilan Keputusan Organisasi 8
E. Teknik Pengambilan Keputusan 10
F. Pentingnya Keterampilan Membuat Keputusan 10
BAB III 12
PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12
DAFTAR PUSTAKA iv
BAB I
PENDAHULUUAN
Latar Belakang
Manusia hidup di dunia tidak sendiri, manusia membutuhkan teman untuk bisa memberlangsungkan hidupnya sehingga manusia dituntut untuk menjadi manusia sosial atau mahluk yang bersosial terhadap manusia yang satu dengan manusia yang lain. Bukan hanya membutuhkan interaksi antar sesama manusianya, manusia juga sangat membutuhkan terhadap lingkungan sekitarnya, untuk bisa bertahan hidup seperti mahluk hidup unsur hewani berupa sapi, kambing, ayam dll. serta mahluk hidup berupa nabati yang biasanya di golongkan dengan sekumpulan tumbuh-tumbuhan.
Manusia yang bersosial merupakan segolongan orang yang memiliki sejuta keberagaman mulai dari keinginan, kebiasaan, cara berfikir serta karakter yang berbeda. Sehingga harus ada dalam sifat manusia yaitu sebuah rasa berupa tenggang rasa agar manusia satu dan manusia lainnya tidak memiliki konflik selama hidup bersosial.
Dari sekumpulan manusia yang bersosial dapat kita contohkan dalam masa kehidupan yang terjadi di masa kini yaitu dalam sebuah organisasi, dalam sebuah organisasi sekelompok orang yang beragam berkumpul untuk memperjuangkan sebuah visi misi dan memiliki garis finish berupa sebuah tujuan besar atau tujuan utama dari organisasi tersebut. Tak akan mustahil dari sekumpulan orang yang beragam tersebut akan terjadi sebuah konflik tentang apa, bagaimana, siapa, mengapa, dimana, kapan dalam sebuah organisasi, sehingga menyebabkan hal-hal berupa kesenjangan antara manusia satu dengan yang lainnya. Disinilah organisasi akan dipertaruhkan sehingga pemimpin organisasi menjadi penengah bagaimana keberagaman itu diwarnai dengan menghasilkan warna yang indah untuk bersatu dan berpadu.
Maka diperlukanlah sebuah strategi pengambilan keputusan yang harus diketahui dan kemampuan yang harus dimiliki oleh pimpinan sebuah organisasi. Sehingga kami disini pemakalah membuat sebuah makalah yang berjudul pengambilan keputusan untuk mengefektifkan organisasi agar supaya bisa menjadi rujukan bagi para pemimpin organisasi untuk memperjuangkan keberadaan organisasinya.
Rumusan Masalah
Apa itu organisasi?
Model-model apa sajakah dalam pengambilan keputusan?
Apa saja jenis-jenis dan fungsi pengambilan keputusan?
Hal apa saja yang mendasari pengambilan sebuah keputusan?
Bagaimana tekhnik pengambilan keputusan dilakukan?
Tujuan Masalah
Untuk mengetahui Apa itu organisasi
Untuk mengetahui Model-model apa sajakah dalam pengambilan keputusan
Untuk mengetahui Apa saja jenis-jenis dan fungsi pengambilan keputusan
Untuk mengetahui Hal apa saja yang mendasari pengambilan sebuah keputusan
Untuk mengetahui Bagaimana tekhnik pengambilan keputusan dilakukan
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sistem pean, aliran aktivitas dan proses (pola hubungan kerja) dan melibatkan beberapa orang sebagai pelaksana tugas yang didesain untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi menurut Robbins adalah suatu entitas sosial yang terkoordinasi secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih dengan batasan yang relatif teridentifikasi, yang berfungsi secara berkelanjutan untuk mencapai seperangkat sasaran bersama.
Menurut Presthus our society is an organizational society dan menurut Etzioni adalah kita dilahirkan dalam organisasi, dididik oleh organisasi, dan hampir semua diantara kita mengahbiskan hidup kita bekerja untuk organisasi, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwasanya organisasi adalah entitas sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang dapat diidentifikasikan dan bekerja terus menerus untuk menggapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Maka dari pengertian yang telah dipaparkan di atas oleh berbagai tokoh maka dapat disimpulkan secara garis besar bahwasanya organisasi adalah sekelompok orang yang terdiri lebih dari satu orang yang bersatu dalam satu wadah untuk mencapai satu tujuan yang paling utama.
Pengambilan Keputusan
Strategi pengambilan keputusan merupakan sebuah proses pengambilan keputusan strategis disuatu organisasi sebagai usaha agar organisasi sesuai dan mampu beradaptasi dengan lingkungan eksternal. Proses ini akan memiliki dampak yang sangat luas dan punda mental terhadap aspek dan fungsi dari organisasi, dan mempengaruhi arah pengembangan organisasi, administrasi, dan struktur organisasi. Sehingga tidaklah mengherankan jikalau inti dari proses manajemen strategi organisasi adalah proses pengambilan keputusan strategis.
Perspektif yang mempengaruhi pembentukan proses pengambilan keputusan strategi yaitu teori pengambilan keputusan. Kebanyakan riset tentang proses pengambilan keputusan strategi merupakan aplikasi dari teori pengambilan keputusan pada permasalahan strategi organisasi. Terdapat empat paradigma dalam teori pengambilan keputusan, menurut wahjono: model rasional, model organisasional, model politik dan power dan model garbage can. Berikut ini akan diuraikan empat paradigma dalam teori pengambilan keputusan tersebut.
Model Rasional
Dalam model yang paling basic dalam pengambilan keputusan model rasional dimana dalam persektif ini di asumsikan bahwa setiap individu memiliki kesamaan perilaku terhadap tujuan yang ingin di capai berdasarkan persektif ini, si pengambil keputusan berada pada situasi di mana si aktor mengetahui secara persis tujuan yang ingin di capai. Selanjutnya tujuan ini menentukan langkah-langkah yang akan di ambil guna mencapai tujuan. Si pengambi keputusan mendapatkan informasi dan mengembangkan serangkaian kegiatan alternatif, lalu dari serangkaian alternatif di pilihlah alternatif yang paling optimal.
Perspektif ini sering kali digunakan dalam proses pengambilan keputusan karena dua hal:
Asumsi bahwa aktor pengambilan keputusan adalah rasional.
Bahwa setiap aktifitas yang akan di ambil harus beralasan logis.
Tahapan proses pengambilan keputusan dalam perspektif ini mengikuti tahap seperti:
Formulasi masalah
Menemukan semua alternatif pemecahan masalah secara logis
Mengevaluasi setiap alternatif pemecahan berdasarkan tujuan yang hendak di capai, dan
Pemilihan solusi yang paling optinmal
model organisasional
Model ini merupakan pengembangan dari model rasional dimana dalam pengambilan keputusan, koknitif dari faktor pengambil keputusan adalah terbatas dan aspek-aspek organisasilah yang akan menutupi keterbatasan ( koknitif dan membentuk) koknitif aktor pengambil keputusan. Aspek-aspek itu bisa standar opration prosedure, rutinitas dalam organisasi dan tidak seperti model (rasional), dimana tahapan pengambilan kepurusan adalah sekuential. Dalam proses perspektif ini proses pengambil keputusan tidaklah sekuential. Dan linicritas dari proses pengambilan keputusan adalah kontekstual.
Dalam perspektif ini lebih melihat bahwa aspek oeganisasi memberikan dan menentukan proses pengambilan keputusan seperti zize organisasi mempengaruhi rasionalitas dalam pengambilan keputusan. Pendekatan ini juga melihat bahwa organisasi memberikan andil dalam pembentukan karakter, perilaku, kondisi psikologis dan kognitive maps dari aktor pengambil keputusan. Organisasi mempengaruhi perilaku anggotanya melalui serangkaian proses seperti:
Departementalisasi unit kerja
Prosedur kerja
Otoritas hirarki dalam struktur
Komunikasi
Identitas dan loyalitas.
Inti dari perspektif ini melihat bahwa organisasi terdiri dari banyak unit kerja, dimana masing-masing unit memiliki peraturan dan proses yang berbeda,yang membentuk persepsi dan perilaku dari para anggotanya. Dalam perspektif ini, pengambilan keputusan melalui proses seperti:
Masalah muncul ketika organisasi menganalisa informasi yang terkadang dengan tujuan awal organisasi
Masalah akan di break-down dan dibagi ke masing-masing unit berdasarkan tugas masing-masing
Masing-masing unit akan mengolah masalah berdasarkan prosedur yang ada didalamnya
Kemudian masing-masing unit menetapkan pemecahan masalah
Pemecahan secara organisasi (global) merupakan gabungan pemecahan masalah dari masing-masing unit
Model Politik dan Kekuasaan
Akar dari perspektif politik dalam pengambilan keputusan adalah ilmu politik. Perspektif ini melihat bahwa para pengambil keputusan memiliki tujuan yang berbeda-beda, mereka bekerjasama melalui proses koalisi dan preferensi dari aktor yang memiliki pengaruh paling besar akan menjadi pemenang. Awalnya perspektif ini digunakan untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan dilembaga legislatif, dimana para aktor saling beradu argumen dan interest, pembentukan koalisi dan pemenang.
Inti dari perspektif ini adalah proses dimana konflik muncul dari aktor yang saling mengamankan dan memperjuangkan preferensinya, keputusan akan mengikuti keinginan dan pilihan dari aktor yang paling berpengaruh atau berkuasa. Karena siapa yang memiliki kekuasaan maka itulah yang akan menentukan keputusan, maka para aktor akan berusaha untuk mengubah struktur kekuasaan melalui taktik politik seperti coalition, cooptation, manipulasi informasi dan penggunaan ahli dari luar.
Model “Garbage can”
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh cohen, march dan olesen, bahwa keputusan koalisasi terjadi dengan tidak sengaja atau kebetulan. Teori ini merupakan reaksi dari model rasional dan model politik, yang menurut mereka memiliki banyak kelemahan terutama dalam memahami proses pengambilan keputusan dalam situasi yang komplek, tidak stabil dan dalam dunia yang ambigu.
Organisasi dalam model ini adalah yang didefinisikan sebagai organized anarchies dan organisasi dicirikan dengan :
Ketidak konsistenan dan sulitnya mendefinisikan prefensi dari aktor pengambil keputusan, mereka biasanya menemukan dan menentukan preferensi setelah melalui serangkaian aktivitas yang kemudian menjadi pilihan mereka
Dalam organisasi ini tidak memiliki teknoligi yang jelas masing-masing anggota organisasi mendapatkan knowladge melalui proses pembelajaran trial dan eror
Organisasi ini dicirikan oleh bentuk partisipasi yang bebas, dimana para aktor bebas datang dan pergi selama proses pengambilan keputusan.
Perbandingan dengan model rasional dan politik, model ini lebih mengutamakan aspek kesempatan dan peluang, apa yang akan diputuskan sangat tergantung dari waktu dan luck dan keputusan itu sendiri memiliki karakter yang tidak jelas. Dan inti dari model ini adalah keputusan hasil dri bauran orang yang memiliki pengaruh, masalah, solusi, dan pilihan kesempatan.
Jenis-Jenis dan Fungsi Keputusan
Proses pengambilan keputusan yang dijalankan secara baik akan melahirkan keputusan keputusan organisasi, baik diputuskan secara pribadi setelah menerima informasi dari bawahan melalui musyawarah maupun keputusan diambil sendiri oleh manajer tanpa melibatkan bawahan.
Keputusan adalah hasil yang dicapai dari proses pengambilan keputusan. Menentukan pilihan (memutuskan) atau arah tindakan tertentu bagi organisasi adalah keputusan. Secara umum keputusan dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut:
Keputusan strategis
Setiap organsasi melahirkan berbagai kebijakan atau keputusan organisasional. Kebijakan dan arah organisasi merupakan keputusan strategis. Kebijakan menyita banyak perhatian terutama bagi para manajer puncak karena pengaruhnya sangat besar terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisasi .
Keputusan Operasional
Adapun keputusan operasional menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari. Keputusan operasional sangat menentukan efektifitas keputusan strategis yang diambil oleh para manajer puncak. Dengan demikian keputusan yang diambil dalam proses manajemen baik manajer puncak maupun manajer menengah dan manajer rendah harus saling sinergi agar memiliki kekuatan untuk menembus faktor-faktor eksternal dalam menuju organisasi secara lebih baik.
Keputusan yang diprogramkan (program decision) keputusan yang dibuat berdasarkan pada problem yang diketahui secara baik (well-structured problems) atau masalahnya diketahui secara jelas.
Keputusa yang tidak diprogramkan (non-pro-grammed decision)
Keputusan ini adalah keputusan yang diambil atau dibuat berdasarkan masalah yang tidak diketahui secara jelas atau data dan informasinya kurang tersedia sebagai mestinya.
Pengambilan Keputusan Organisasi
Pentingnya pengambilan keputusan dalam manajemen organisasi diindikasikan dalam istilah yang dikemukakan oleh Terry yaitu the power to make decisions is the power to manage. Pimpinan (kepala, ketua, direktur, manajer, komandan dan lain-lain). Adalah orang yang memutuskan apa yang harus dilakukan. Semua keputusan diharapkan oleh seorang pimpinan. Definisi pengambilan keputusan menurut Terry adalah as the selection of one behavior alternatife from two or more possible alternatives.
Pengambilan keputusan sangat dibutuhkan dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi dasar manajemen. Seorang pemimpin tidak dapat menjalankan fungsi-fungsi manajemen tanpa pengambilan keputusan. Di samping itu, pengambilan keputusan sangat bergantung pada implementasi fungsi-fungsi manajemen.
Menurut Terry ada 4 hal yang dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan yaitu intuisi (intuition), fakta (fact), pengalaman (exprience), dan kekuasaan (authority) berikut penjelasannya
Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan pada intuisi adalah cara seorang pemimpin mengambil keputusan dengan menggunakan inner feeling-nya. Ada dua advantages yang dapat diperoleh dengan menggunakan intuisi dalam mengambil keputusan, yaitu: cepat dan pengaruhnya dapat dibatasi.
Fakta
Pengambilan keputusan yang didasarkan pada fakta adalah cara seorang pimpinan mengambil keputusan dengan menggunakan fakta-fakta yang cukup mendukung. Pengmabilan keputusan yang didasarkan pada fakta lebih rasional dan objektif karena menggunakan metodoogi. Sebelum pengambilan keputusan, fakta tersebut dianalisa, diklasifikasikan dan diinterpretasikan.
Pengalaman
Kita tentu masih ingat peribahasa yang menjelaskan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada pengalaman adalah cara seorang pimpinan mengambil keputusan dengan menjadikan peristiwa masa lalu sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Namun pengambilan keputusan yang didasari pada pengalaman cenderung lebih bersifat tradisional dan menjaga status quo.
Kekuasaan
Kekuasaan dan pengambilan keputusan saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Kekuasaan adalah kekuatan/ kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pimpinan dalam mengambil keputusan dan keputusannya dilaksanakan oleh bawahannya. Di sisi lain dapat dikatakan bahwa penerima keputusan memberikan kekuasaan kepada pembuat keputusan.
Kelebihan pada keputusan yang didasarkan atas kekuasaan adalah karena keputusan tersebut sangat mudah diikuti atau diterima. Namun kelemahan keputusan yang didasarkan atas kekuasaan adalah karena keputusan tersebut akan menjadi sesuatu yang sangat rutin dan gemanya/ gaungnya tidak seperti mendikte.
Logika
Menurut Brinckloe, pengambilan keputusan yang didasarkan pada logika adalah cara seorang pemimpin mengambil keputusan dengan melakukan studi rasional terhadap setiap informasi yang terkait dengan keputusan yang akan diambil. Agar keputusan yang akan diambil tersebut efektif, efisien dan rasional, maka reliabilitas informasi harus diperhitungkan.
Rasional
Menurut Mc Grew, proses pengambilan keputusan mengutamakan hubungan antara tujuan keputusan yang akan diambil dengan sasaran keputusan.
Teknik Pengambilan Keputusan
Agar pengambilan keputusan yang diambil oleh seorang pimpinan dapat berjalan efektif, efisien dan rasional maka diperlukan teknik pengambilan keputusan. Menurut Terry ada beberapa teknik yang harus dilakukan dalam mengambil keputusan, yaitu:
Menentukan apa masalahnya. Tulis semua terminology dengan teliti yang dapat membantu anda dalam memecahkan apa yang ada akan lakukan.
Menemukan latar belakang informasi umum dan pandangan yang berbeda tentang masalah yan akan diputuskan.
Menentukan tindakan yang terbaik sebelum mengambil keputusan. Tidak mengambil keputusan juga merupakan pilihan keputusan.
Menginvestigasi posisi dan keputusan percobaan. Pada langkah ini, seorang pembuat keputusan dapt merujuk pada pengambilan keputusan yang berdasarkan pada intuisi, fakta, pengalaman dan kekuasaan.
Mengevaluasi keputusan percobaan.
Buatlah agar keputusan ini sesuai goal dan target yang telah ditentukan.
Mengetahui hasil keputusan dan validitas sosialnya. Pada tahapan ini juga merupakan langkah controlling terhadap fungsi dasar manajemen.
Pentingnya Keterampilan Membuat Keputusan
Salah satu peranan startegis manajer atau pimpinan organisasi adalah pengambilan keputusan. Bahkan menurut Harisson pengambila keputusan menjadi suatu bagian integral dari manajemen suatu organisasi. Lebih dari sekedar itu, kompetisi dalam aktivitas pengambilan keputusan ini membedakan seorang manajer dari yang tidak manajer bahkan lebih dari itu, manajer yang baik dan manajer yang biasa saja.
Permasalahan diorganisasi adalah suatu penyimpangan dari apa yang dikehendaki, direncanakan atau dituju. Di sini keberadaan keputusan penting sekali sebagai suatu pengakhiran dari proses pemikiran tentang apa yang dianggap sebagai masalah. Para manajer yang mendapatkan masalah perlu menjatuhkan pilihan terhadap salah satu alternatif pemecahan masalah melalui pengambilan keputusan.
Faktor efektivitas pengambilan keputusan oleh para manajer merupakan kunci bagi terarahnya perubahan suatu organisasi dalam mengantisipasi masa depan. Karena itu, hal krusial bagi seorang pimpinan atau manajer adalah meningkatkan mutu keputusan yang diambilnya sehingga penetapan sasaran organisasi semakin tepat untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja sumber daya personal.
Keunggulan manajemen merupakan suatu hal yang dituntut untuk menjangkau masa depan organisasi, sedangkan sumber daya personal organisasi yang bermutu tinggi dengan didukung iklim organisasi yang kondusif akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Pada gilirannya, para manajer harus menyadari akan dasar manajemen yang beretika. Oleh karena itu, masa depan organisasi yang menjadi wadah setiap personal yang mengaktualisasikan diri serta untuk membangun kualitas kehidupan masyarakat dapat di wujudkan di masa depan.
Tanpa keputusan yang berkualitas tinggi, manajemen tidak akan berarti banyak dalam proses dan fungsinya. Sejalan dengan itu Adair menjelaskan dengan singkat bahwa the essence of management is decision making. Disini dipahami bahwa seluruh aktivitas manajemen pada pokoknya berisikan pengambilan keputusan. Sebab pada semua fungsi manajemen, baik perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengontrolan diawali dengan tindakan keputusan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
organisasi adalah sekelompok orang yang terdiri lebih dari satu orang yang bersatu dalam satu wadah untuk mencapai satu tujuan yang paling utama.
Perspektif yang mempengaruhi pembentukan proses pengambilan keputusan strategi yaitu teori pengambilan keputusan. Kebanyakan riset tentang proses pengambilan keputusan strategi merupakan aplikasi dari teori pengambilan keputusan pada permasalahan strategi organisasi. Terdapat empat paradigma dalam teori pengambilan keputusan, menurut wahjono: model rasional, model organisasional, model politik dan power dan model garbage can.
Keputusan adalah hasil yang dicapai dari proses pengambilan keputusan. Menentukan pilihan (memutuskan) atau arah tindakan tertentu bagi organisasi adalah keputusan. Secara umum keputusan dibagi menjadi dua jenis yaitu keputusan strategis dan keputusan operasional.
Pentingnya pengambilan keputusan dalam manajemen organisasi diindikasikan dalam istilah yang dikemukakan oleh Terry yaitu the power to make decisions is the power to manage. Pimpinan (kepala, ketua, direktur, manajer, komandan dan lain-lain). Adalah orang yang memutuskan apa yang harus dilakukan. Semua keputusan diharapkan oleh seorang pimpinan. Definisi pengambilan keputusan menurut Terry adalah as the selection of one behavior alternatife from two or more possible alternatives.
Agar pengambilan keputusan yang diambil oleh seorang pimpinan dapat berjalan efektif, efisien dan rasional maka diperlukan teknik pengambilan keputusan. Adapun tekhnik pengambilan keputusan yang diterapkan merupak sebuah proses atau hak preogritas yang dimiliki oleh seorang pemimpin bagaimana keterampilannya dalam melakukan sebuah strategi pengambilan keputusan.
Salah satu peranan startegis manajer atau pimpinan organisasi adalah pengambilan keputusan. Bahkan menurut Harisson pengambila keputusan menjadi suatu bagian integral dari manajemen suatu organisasi. Lebih dari sekedar itu, kompetisi dalam aktivitas pengambilan keputusan ini membedakan seorang manajer dari yang tidak manajer bahkan lebih dari itu, manajer yang baik dan manajer yang biasa saja.
DAFTAR PUSTAKA
Torang, Syamsir. 2016.Organisasi & Manajemen. Bandung:Alfabeta.
Yosef, P. Koton. 2019. Restrukturisasi organisasi. Yogyakarta: CV. Budi utama
Anzizahan, Syafiruddin.2004.sistem pengambilan keputusan pendidikan. Jakarta: PT.Grasindo
Jumat, 27 Maret 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sistem Imformasi Manajemen Pendidikan
Makalah IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Dosen Pembimbing :...
-
MAKALAH MICROLEADING PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI DOSEN PEMBIMBING: WAFI ALI HAJJAJ, S.Pd.I, M.Pd.I NAMA KELO...
-
MAKALAH FUNGSI MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN Dosen Pengampu : Abdul Haq As, S.Pd.I, M.Pd.I Disusun oleh : 1. Alfiyatul Hasan...
-
MAKALAH FIQH DAN USHUL FIQH SEJARAH PERKEMBANGAN USHUL FIQH KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar